Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pembelajaran Matematika Dilihat Dari Karakteristik Peserta Didik

(sumber:https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7XTkulyBlUO4ST7PYmZ8fnrMyA8j4MWTKXdVVMhcoLT5AJpTWNXIXiT02iaoYDBf2qD9Uz1yrld2UAGGf4VxGSeuTcU8vT0UqrB-CY7a_WJwxQgzU_4SNEUMOx9oj9pOyD-9TF3_Fdgs/s1600/37.jpg)

Menurut Hamzah (dalam Ahmad Fauzi) karakteristik siswa adalah aspek-aspek atau kualitas perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki. Peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda-beda dan harus diakomodasi dalam pembelajaran, agar diperoleh hasil belajar yang optimal. Untuk itu, guru setidaknya mengetahui karakter setiap peserta didiknya. Dengan mengetahui karakter peserta didik, guru akan memperoleh beberapa manfaat yang nantinya dapat digunakan sebagai salah satu landasan dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Beberapa manfaat tersebut adalah:
  1. Guru dapat memperoleh tentang kemampuan awal siswa sebagai landasan dalam memberikan materi baru dan lanjutan
  2. Guru dapat mengetahui tentang luas dan jenis pengalaman belajar siswa, hal ini berpengaruh terhadap daya serap siswa terhadap materi baru yang akan disampaikan
  3. Guru dapat mengetahui latar belakang sosial dan keluarga siswa. Meliputi tingkat pendidikan orang tua, sosial ekonomi, emosional dan mental sehingga guru dapat menajjikan bahan serta metode lebih serasi dan efisien
  4. Guru dapat Mengetahui tingkat pertumbuhan dan perkembangan dan aspirasi dan kebutuhan siswa
  5. Mengetahui tingkat penguasaan yang telah di peroleh siswa sebelumnya
Pembelajaran matematika adalah suatu proses yang diselengarakan oleh guru untuk membelajarkan siswa guna memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika. Ketika kita meminta kepada seorang siswa untuk mengungkapkan pendapatnya tentang pembelajaran matematika, maka akan banyak terdengar keluhan bahwa pelajaran matematika membosankan, tidak menarik, bahkan penuh misteri, sehingga berujung pada hasil belajar matematika yang rendah. Mengajarkan matematika tidaklah mudah karena fakta menunjukkan bahwa para siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika (Jaworski dalam Marsigit). Untuk menghindari hal tersebut, hendaknya pembelajaran matematika hendaknya berpijak dari karakteristik peserta didik. Ebbutt dan Straker (dalam Marsigit ), memberikan pandangannya bahwa agar potensi siswa dapat dikembangkan secara optimal, asumsi tentang karakteristik subjek didik dan implikasi terhadap pembelajaran matematika diberikan sebagai berikut :

A. Peserta didik akan mempelajari matematika jika mereka mempunyai motivasi 
Implikasi pandangan ini terhadap pembelajaran matematika adalah guru perlu: 
  1. menyediakan kegiatan yang menyenangkan, 
  2. memperhatikan keinginan siswa, 
  3. membangun pengertian melalui apa yang diketahui oleh siswa, 
  4. menciptakan suasana kelas yang mendukung kegiatan belajar, 
  5. memberikan kegiatan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, 
  6. memberikan kegiatan yang menantang, 
  7. memberikan kegiatan yang memberikan harapan keberhasilan, 
  8. menghargai setiap pencapaian siswa. 
B. Peserta didik mempelajari matematika dengan caranya sendiri 
Pernyataan tersebut mengandung makna: 
  1. siswa belajar dengan cara yang unik dan kemungkinan berbeda dengan teman yang lain, 
  2. setiap siswa memerlukan pengalaman tersendiri yang terhubung dengan pengalamannya di waktu lampau, 
  3. setiap siswa mempunyai latar belakang sosial-ekonomi-budaya yang berbeda. Oleh karena itu, implikasi terhadap pembelajaran matematika adalah guru perlu: (a) mengetahui kelebihan dan kekurangan para siswanya, (b) merencanakan kegiatan yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, (c) membangun pengetahuan dan keterampilan siswa baik yang dia peroleh di sekolah maupun di rumah, (d) menggunakan catatan kemajuan siswa (assessment). 
C. Peserta didik mempelajari matematika baik secara mandiri maupun melalui kerjasama dengan temannya 
Implikasi pandangan ini bagi pembelajaran matematika adalah guru perlu: 
  1. memberikan kesempatan belajar dalam kelompok untuk melatih kerjasama, 
  2. memberikan kesempatan belajar secara klasikal untuk memberi kesempatan saling bertukar gagasan, 
  3. memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatannya secara mandiri, 
  4. melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan tentang kegiatan yang akan dilakukannya, 
  5. mengajarkan bagaimana cara mempelajari matematika.
D. Peserta didik memerlukan konteks dan situasi yang berbeda-beda dalam mempelajari matematika 
Implikasi pandangan ini bagi pembelajaran matematika adalah guru perlu: 
  1. menyediakan dan menggunakan berbagai alat peraga, 
  2. memberi kesempatan belajar matematika di berbagai tempat dan keadaan, 
  3. memberikan kesempatan menggunakan matematika untuk berbagai keperluan, 
  4. mengembangkan sikap menggunakan matematika sebagai alat untuk memecahkan problematika baik di sekolah maupun di rumah, 
  5. menghargai sumbangan tradisi, budaya dan seni dalam pengembangan matematika, 
  6. membantu siswa menilai sendiri kegiatan matematikanya.

Sumber:
Fauzi, Ahmad. Analisisi Karakteritik Siswa
Marsigit. Asumsi Dasar Karakteristik Matematika, Subyek Didik dan Belajar Matematika Sebagai Dasar Pengembangan Kurikulum Matematika Berbasis Kompetensi Di SMP.  Yogyakarta: UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Post a Comment for "Pembelajaran Matematika Dilihat Dari Karakteristik Peserta Didik"